Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

(SEA Games 2019) Situs Malaysia Diretas lagi, Inilah Pesan Hacker Indonesia Tentang Kontroversi SEA Games 2017

https://algofixs.blogspot.com/2017/08/sea-games-2017-situs-malaysia-diretas-lagi-pesan-hacker-indonesia-tentang-SEA-games.html

PESAN HACKER INDONESIA TENTANG SEA GAMES 2017
Akhir-akhir ini kita di kejutkan dengan adanya sebuah gambar yang kontroversi dalam buku panduan SEA Games 2017. Gambar lambang merah putih terbalik ini menuai banyak protes, Selain warga beberapa kalangan elit seperti Mentri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrowi dan beberapa Anggota DPR lainnya juga ikut menyesalkan atas insiden tersebut.
Anggota komisi X DPR RI Dadang Rusdiana juga ikut unjuk suara, menurut beliau insiden yang melibatkan lambang sebuah negara ini sangat memalukan.
"Berapa sih peserta SEA Games. Kan tidak banyak, masa panitia bisa keliru. Memangnya Polandia ikut DI SEA Game sehingga tertukar, memang Malaysia sering bikin masalah," Ujar Dadang kesal. Minggu (20/8/2017).

Selain reaksi dunia nyata, reaksi dunia mayapun juga ikut tersorot, salah satunya dengan munculnya beberapa nama-nama klompok Anonymous indonesia.
Dalam hal ini, ada beberapa situs Malaysia yang sudah di retas salah satunya situs Arizqah.

https://algofixs.blogspot.com/2017/08/sea-games-2017-situs-malaysia-diretas-lagi-pesan-hacker-indonesia-tentang-SEA-games.html

Mereka mengaku sebagai Sora Cyber Team, sebuah klompok tertutup dunia maya yang juga ikut menampakkan reaksi dengan mengubah tampilan situs menjadi sebuah desain pesan yang memiliki beberapa unsur-unsur kasar.
Pesan mereka 
AKAN ADA SAATNYA UNYIL MENJITAK UPIN IPIN DAN KAWAN KAWAN JIKA MEREKA (MALAYSIAL) MENGUSIK KAMI(INDONESIA)
HACKED BY CY#B3R00T AKA KASUGANO SORA
INDONESIA
CARI SAYA, JANGAN DIAM SAJA SAYA TUNGGU BALASAN ANDA

Dan beberapa kata-kata lagi yang mengandung unsur perkataan kotor, untuk selebihnya silahkan anda cek sendiri pada situsnya.

Post a Comment for "(SEA Games 2019) Situs Malaysia Diretas lagi, Inilah Pesan Hacker Indonesia Tentang Kontroversi SEA Games 2017"